Kisah bocah Texas berusia 14
tahun bernama Ahmed telah menuai empati warga dari seluruh dunia. Ahmed
diborgol dan ditangkap polisi Amerika Serikat (AS) gara-gara memamerkan jam
buatannya sendiri yang dikira bom rakitan.
Di Twitter muncul kampanye untuk membela Ahmed dengan hastag #IStandWithAhmed. Kampanye membela Ahmed itu menjadi trending topic Twitter di seluruh dunia.
Ahmed sejatinya hanya seorang siswa kelas IX di sekolah menangah di Irving, Texas. Dia semula membuat gurunya terkesan dengan jam yang dibuat dari sebuah papan sirkuit dan kabel power supply yang terhubung ke layar digital.
Namun, kekaguman itu berubah menjadi ketakut ketika bocah itu ditarik keluar dari kelas oleh kepala sekolahnya. Ahmed lantas ditangkap setelah alarm jam itu berbunyi dan dikira bom rakitan.
”Ini terlihat seperti bom,” kata seorang guru yang mengajar Ahmed, seperti dikutip Russia Today, Kamis (16/9/2015). Bocah itu kemudian dibawa ke pusat penahanan remaja dan diinterogasi oleh polisi sebelum diserahkan ke orang tuanya.
Tidak sampai dua hari, polisi menyatakan bahwa mereka tidak akan mendakwa bocah itu dengan tuduhan membuat “bom palsu”. Sebaliknya, polisi menutup kasus ini.
Tapi, pemborgolan, penangkapan dan interogas terhadap Ahmed terlanjur jadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia. Bocah itu menuai banyak dukungan dan polisi AS disindir dengan tweet-tweet lucu.
Beberapa tokoh dunia, termasuk Presiden Barack Obama pun ikut mendukung Ahmed. Obama bahkan dilaporkan mengundang Ahmed ke Gedung Putih.
Seorang manajer sebuah kantor di Washington, Alexandra Russel, menyindir polisi AS yang menangkap Ahmed tidak bisa dewasa. "Jika Anda dapat melihat foto dari Ahmed di borgol, berjalan lorong-lorong sekolah, mengenakan T-shirt NASA-nya dengan tampilan ketakutan dan kesedihan di wajahnya dan tidak merasa berkecil hati maka Anda, pertama berhati dingin, kedua kebal terhadap insiden tersebut karena sepenuhnya terlalu biasa,” kata Russell di akun Facebook-nya.
”Orang-orang dewasa dalam situasi ini benar-benar telah gagal. Saya berharap kita semua dewasa dapat mengambil momen dalam kehidupan kita sehari-hari untuk memastikan kita berpikir lebih rasional bukannya segera bertindak karena takut dan kebencian,” lanjut dia, sembari menuliskan hastag #IStandWithAhmed.
Di Twitter muncul kampanye untuk membela Ahmed dengan hastag #IStandWithAhmed. Kampanye membela Ahmed itu menjadi trending topic Twitter di seluruh dunia.
Ahmed sejatinya hanya seorang siswa kelas IX di sekolah menangah di Irving, Texas. Dia semula membuat gurunya terkesan dengan jam yang dibuat dari sebuah papan sirkuit dan kabel power supply yang terhubung ke layar digital.
Namun, kekaguman itu berubah menjadi ketakut ketika bocah itu ditarik keluar dari kelas oleh kepala sekolahnya. Ahmed lantas ditangkap setelah alarm jam itu berbunyi dan dikira bom rakitan.
”Ini terlihat seperti bom,” kata seorang guru yang mengajar Ahmed, seperti dikutip Russia Today, Kamis (16/9/2015). Bocah itu kemudian dibawa ke pusat penahanan remaja dan diinterogasi oleh polisi sebelum diserahkan ke orang tuanya.
Tidak sampai dua hari, polisi menyatakan bahwa mereka tidak akan mendakwa bocah itu dengan tuduhan membuat “bom palsu”. Sebaliknya, polisi menutup kasus ini.
Tapi, pemborgolan, penangkapan dan interogas terhadap Ahmed terlanjur jadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia. Bocah itu menuai banyak dukungan dan polisi AS disindir dengan tweet-tweet lucu.
Beberapa tokoh dunia, termasuk Presiden Barack Obama pun ikut mendukung Ahmed. Obama bahkan dilaporkan mengundang Ahmed ke Gedung Putih.
Seorang manajer sebuah kantor di Washington, Alexandra Russel, menyindir polisi AS yang menangkap Ahmed tidak bisa dewasa. "Jika Anda dapat melihat foto dari Ahmed di borgol, berjalan lorong-lorong sekolah, mengenakan T-shirt NASA-nya dengan tampilan ketakutan dan kesedihan di wajahnya dan tidak merasa berkecil hati maka Anda, pertama berhati dingin, kedua kebal terhadap insiden tersebut karena sepenuhnya terlalu biasa,” kata Russell di akun Facebook-nya.
”Orang-orang dewasa dalam situasi ini benar-benar telah gagal. Saya berharap kita semua dewasa dapat mengambil momen dalam kehidupan kita sehari-hari untuk memastikan kita berpikir lebih rasional bukannya segera bertindak karena takut dan kebencian,” lanjut dia, sembari menuliskan hastag #IStandWithAhmed.
0 komentar:
Posting Komentar